Makalah
MAKALAH
PENDIDIKAN
PANCASILA
PENERAPAN SILA
PERTAMA PANCASILA
Oleh
Kelompok 10:
1.
Pratama C. C. Mokalu
2.
Vernando A. Watung
3.
Trini K. G. Bujung
4.
Theresia Moonik
Penerapan Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hingga saat ini nama Pancasila telah dikenal oleh
segenap bangsa Indonesia, tidak saja sebagai nama Dasar Negara kita, tetapi
juga nama dari Falsafah Bangsa, nama dari Kepribadian Bangsa, nama dari Jiwa
Bangsa dan sebagainya (Dardji Darmodihardjo, Santiaji Pancasila).
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar
negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat
dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan
Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan
kenegaraan. Oleh karena itu, perwujudan nilai-nilai Pancasila harus dimulai
dari kesadaran seluruh masyarakat Indonesia ini. Pada makalah ini akan
dijelaskan secara rinci tentang implementasi
sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dalam praktik nyata.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa makna
sila pertama dalam Pancasila ?
2. Bagaimanakah
wujud sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam praktik nyata?
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalahini memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
agar mahasiswa mengetahui dan memahami nilai pancasila sila Ketuhan Yang Maha
Esa dan bagaimana wujud implementasinya dalam kehidupan nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Makna Sila Pertama Pancasila ( Ketuhanan Yang Maha Esa
)
Pengakuan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, kehidupan beragama bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan
sila-sila yang lain. Oleh karena itu kehidupan beragama harus dapat membawa
persatuan dan kesatuan bangsa, harus dapat mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan
yang adil dan beradab, harus dapat menyehatkan pertumbuhan demokrasi, sehingga
membawa seluruh rakyat Indonesia menuju terwujudnya keadilan dan kemakmuran
lahir dan batin. Dalam hal ini berarti sila pertama memberi pancaran keagamaan,
memberi bimbingan pada pelaksanaan sila-sila yang lain.
Makna sila
Ketuhanan Yang Maha Esa ini ialah
1. Percaya
dan taqwa kepada Tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat dan
menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
4. Tidak
memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
5. Frasa
Ketuhanan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus memiliki agama
monoteis namun frasa ini menekan ke-Esaan dalam beragama.
6. Mengandung makna adanya sebab
pertama yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
7. Menjamin penduduk untuk memeluk
agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
8. Negara
memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
mediator ketika terjadi konflik agama.
9. Bertoleransi
dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut
agama masing-masing.
B.
Wujud Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pratik Nyata
Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa :
a. Kita
percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing.
b. Kita melaksanakan kepercayaan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Mha Esa itu menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
c. Kita harus
membina adanya saling menghormati antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Kita harus
membina adanya saling kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan
penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Kita
mengakui bahwa hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak pribadi
yang paling hakiki.
f. Kita
mengakui tiap warga Negara bebas menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
g. Kita tidak
memaksakan agama dan kepercayaan kita kepada orang lain.
Pancasila sebagai falsafah negara tidaklah lahir dari
sumber-sumber asing, tetapi berpancar dari sumber yang terdapat di bumi
Indonesia sendiri, yang merupakan hasil sublimasi dari unsur-unsur hidup dan
kehidupan Bangsa Indonesia baik materiil maupun spiritual, sehingga dengan
demikian pancasila menjadi pedoman bagi hidup dan kehidupan tiap-tiap warga
negara dan seluruh bangsa Indonesia , oleh karena itu pancasila mengingatkan
tiap-tiap warga negara akan tanggung-jawabnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam dasar Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung
prinsip, bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Tuhan dan bahwa negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
serta untuk menjalankan ibadah menurut agamanya itu. Negara Republik Indonesia
adalah negara yang ber-Tuhan dimana umat beragama saling menghormati, sesuai
dengan ajaran agama (toleransi agama). Sebagai negara yang ber-Tuhan maka di
dalam Republik Indonesia segala hokum yang berlaku haruslah dilaksanakan atas
rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Perwujudan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sila Pancasila
dalam praktik nyata, pada kenyataannya banyak masyarakat yang ber-Tuhan tetapi
segala aktivitasnya tidak berprinsip Ketuhanan. Jadi belum sepenuhnya
mengamalkan sila pertama Pancasila tersebut. Misalnya : seseorang yang hanya
islam KTP tidak mengimplementasikan nilai-nilai islam, melupakan ajaran ajarannya agamanya hanya
sebagai formalitas saja.
Apabila manusia sudah benar mengamalkan sila Ketuhanan
Yang Maha Esa secara nyata, tidak mungkin banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang tidak berprisip Pancasila atau tidak
berkemanusiaan. Namun, kenyataannya masih banyak manusia yang belum sadar dan
belum mengamalkan sepenuhnya. Padahal sila Ketuhanan Yang Maha Esa itu
merupakan pembimbing pada pelaksanaan sila-sila Pancasila yang lain. Seharusnya
masyarakat yang sesuai dengan Pancasila dapat mengamalkan nilai-nilai luhur
Pancasila dengan baik.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perwujudan nilai-nilai Pancasila harus dimulai
dari kesadaran seluruh masyarakat Indonesia ini. kehidupan beragama harus dapat membawa persatuan dan kesatuan bangsa,
harus dapat mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, harus
dapat menyehatkan pertumbuhan demokrasi, sehingga membawa seluruh rakyat
Indonesia menuju terwujudnya keadilan dan kemakmuran lahir dan batin. Namun,
dalam kenyataannya masih belum sepenuhnya masyarakat mengamalkan nilai sila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
B.
Saran
Sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai dasar negara
Pancasila seharusnya mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila. Terutama sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, karena demi mewujudkan bangsa yang berkarakter perlu
adanya kesadaran yang tinggi bagi warga negaranya.
Kansil.1977.Pancasila dan UUD 1945 Dasar Falsafah
Negara.Jakarta:Pradnya Paramita
Notonagoro.1994.Pancasila Secara Ilmiah Populer.Jakarta:
Bumi Aksara
Wahab Abdul
Azis.1992.Pendidikan Pancasila 1.Jakarta
Eri,
2009. Sejarah Lahirnya Pancasila (http://eri32.wordpress.com/2009/07/31/sejarah-lahirnya-pancasila/ü , diakses pada 28 Desember 2012)
Oktavianipratama.
2012. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ( oktavianipratama.wordpress.com/matakuliah-umum/kewarganegaraan/arti-dan-makna-sila-ketuhanan-yang-maha-esa/
diakses pada 28 Desember 2012 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar